lokasi wisata alam di kota Bandung, terutama alam pegunungan, menjadi satu daya tarik wisata. Wisata alam menjadi pilihan baik bagi warga Bandung maupun dari wisatawan (turis) domestik yang berkunjung ke Bandung. Objek wisata tersebut paling banyak terdapat di daerah Bandung Utara dan Bandung Selatan.
Berikut adalah beberapa wisata alam yang dapat anda jadikan referensi:
1. Gunung Tangkuban Perahu Tangkuban Perahu, adalah tempat tujuan wisata alam favorit di Bandung Utara bagi para wisatawan.
Gunung yang terakhir meletus pada tahun 1910, memiliki 9 kawah yang masih aktif sampai sekarang. Banyaknya letusan yang terjadi dalam 1.5 abad terakhirlah yang menyebabkan banyaknya kawah – kawah pada gunung Tangkuban Perahu.Kawah-kawah tersebut adalah Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, salah satu tujuan utama di obyek wisata alam Gunung Tangkuban Parahu adalah Kawah Ratu sebab merupakan kawah yang terbesar, dikuti dengan Kawah Upas yang berlokasi bersebelahan dengan kawah Ratu. Selain Kawah Upas, ternyata ada obyek lain di jalur yang sama yaitu Goa dan Air Keramat Cikahuripan.
Sekitar 1 km sejak meninggalkan gerbang utama obyek wisata alam Gunung Tangkuban Parahu, ada bagian yang terbaik dari Tangkuban perahu yaitu kawah Domas, berlokasi di 1,3 km dari kawah ratu. Dimana terdapat lumpur mendidih, mendidih air panas, dan mendesis uap belerang.
2. Wisata Alam Maribaya Wisata Alam Maribaya Bandung ini berlokasi di kawasan timur Lembang Bandung mencapai ketinggian sekitar 1000m di atas permukaan laut. Wisata alam ini memiliki Sumber mata air panas dan memiliki beberapa curug (curug bahasa sunda air terjun) yang memiliki keindahan. Diantaranya: Curug Cikawari, Curug Cigulung, dan Curug Cikoleang yang memiliki sumber air dari Sungai Cigulung dan Sungai Cikawari.
3. Kawah Putih Gunung Patuha – Ciwidey Bandung Kawah Putih Ciwidey adalah salah satu obyek wisata alam yang begitu populer yang berada di lokasi Bandung Selatan. Kawah putih ini adalah merupakan kawah dari Gunung Patuha yang berketinggian 2.434 m dari permungkaan laut. Selain kawah putih ini masih ada lagi satu kawah yang berlokasi di puncak gunung Patuha yang dikenal dengan nama Kawah Saat.
Kawah ini dibatasi dua tebing batu kapur berwarna kelabu, sering disebut tebing Sunan Ibu dan Sunan Rama. Warna danau kawah ini dapat berubah dari waktu ke waktu tergantung cuaca. Bila cuaca hujan atau pagi hari, kawah akan berwarna putih disertai kabut tipis yang lama-kelamaan berubah menjadi putih keabu-abuan. Pada saat matahari terbit, pantulan sinar dari sisi lereng gunung akan memantulkan warna keemasan. Sedangkan bila cuaca cerah akan tampak warna hijau kebiruan yang begitu indah ditambah dengan pinggiran kawah yang berupa pasir putih, batuan khas, dan dihiasi tumbuhan cantigi (Vaccinium) menambah cantik suasana.
Pengunjung dapat melihat kawah dari jarak dekat juga melakukan berbagai kegiatan lain seperti hunting foto pemandangan yang luar biasa indah, berekreasi bersama sahabat ataupun keluarga, berfoto pre-wedding, dan kegiatan alam lainnya.
Kawah ini dibatasi dua tebing batu kapur berwarna kelabu, sering disebut tebing Sunan Ibu dan Sunan Rama. Warna danau kawah ini dapat berubah dari waktu ke waktu tergantung cuaca. Bila cuaca hujan atau pagi hari, kawah akan berwarna putih disertai kabut tipis yang lama-kelamaan berubah menjadi putih keabu-abuan. Pada saat matahari terbit, pantulan sinar dari sisi lereng gunung akan memantulkan warna keemasan. Sedangkan bila cuaca cerah akan tampak warna hijau kebiruan yang begitu indah ditambah dengan pinggiran kawah yang berupa pasir putih, batuan khas, dan dihiasi tumbuhan cantigi (Vaccinium) menambah cantik suasana.
Pengunjung dapat melihat kawah dari jarak dekat juga melakukan berbagai kegiatan lain seperti hunting foto pemandangan yang luar biasa indah, berekreasi bersama sahabat ataupun keluarga, berfoto pre-wedding, dan kegiatan alam lainnya.
4. Tahura Juanda atau Dago Pakar Taman Hutan Raya Juanda atau yang lebih dikenal dengan nama Dago Pakar merupakan lokasi wisata alam yang berlokasi antara kawasan Cicadas dan Lembang Bandung, dapat dicapai sekitar 7 Km, melalui Jalan Dago (Ir.H.Djuanda). memiliki berbagai kekayaan alam yang begitu menakjubkan selain di penuhi oleh barisan pohon pinus dengan kesegaran hutan alami. Tentu saja, sebab Taman Hutan Raya ini di dominasi oleh jenis pohon Pinus, Kaliandra, Bambu and beberapa jenis tanaman lainnya.
Disini juga terdapat beberapa curug diantanya; Curug Dago, Curug Omas, dan Curug lalay. Disini pula terdapat beberapa situs peninggalan sejarah seperti Goa-goa peninggalan sejarah pada jaman jepang dan belanda dulu yang dinamakan Goa Jepang dan Goa Belanda.
Disini juga terdapat beberapa curug diantanya; Curug Dago, Curug Omas, dan Curug lalay. Disini pula terdapat beberapa situs peninggalan sejarah seperti Goa-goa peninggalan sejarah pada jaman jepang dan belanda dulu yang dinamakan Goa Jepang dan Goa Belanda.
5.Perkebunan Teh Ranca Bali- Perkebunan Teh Ranca Bali berlokasi di Kecamatan Ciwidey Kab. Bandung, merupakan salah satu obyek wisata alam Bandung Selatan. Berada sekitar 50 km di sebelah selatan Kota Bandung pada ketinggian 1.628 dpl, perkebunan teh Ranca Bali berlokasi tidak jauh dari obyek wisata Kawah Putih dan Bumi Perkemahan Ranca Upas serta dua lokasi pemandian air hangat yaitu Cimangu dan Walini.
Perkebunan ini merupakan kawasan perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara VIII, Jawa Barat yang mengolah dua komoditi yaitu teh dan kina, serta didukung oleh keberadaan pabrik pengolahan teh CTC dan Orthodoks.
Perkebunan ini merupakan kawasan perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara VIII, Jawa Barat yang mengolah dua komoditi yaitu teh dan kina, serta didukung oleh keberadaan pabrik pengolahan teh CTC dan Orthodoks.
6. Bumi Perkemahan dan Penangkaran Ranca Upas Obyek wisata Ranca Upas berlokasi di daerah Cimanggu, sekitar 2 km dari pintu gerbang Kawah Putih. Kawasan seluas 14,5 ha berfungsi pula sebagai bumi perkemahan (camping ground) seluas 10 ha yang dapat menampung sekitar 10.000 orang atau 1000 tenda.
Berbagai kegiatan, mulai dari kepramukaan, rekreasi sosial, penelitian mahasiswa, sampai dengan orientasi mahasiswa baru dari berbagai perguruan tinggi di lingkungan Jawa Barat, sering digelar di sini. Setiap malam minggu Ranca Upas banyak dikunjungi oleh pecinta alam bebas dari Bandung dan sekitarnya.
Yang paling menarik, di Ranca Upas ini terdapat penangkaran rusa, yang letaknya bersebelahan dengan camping ground. Penangkaran rusa jenis Cervus timorensis ini dimulai pada tahun 1980 dengan jumlah awal sebanyak 8 ekor. Kini, rusa-rusa tersebut telah mencapai jumlah 34 ekor, belum termasuk yang dipindahkan ke lokasi Karang Nini.
Berbagai kegiatan, mulai dari kepramukaan, rekreasi sosial, penelitian mahasiswa, sampai dengan orientasi mahasiswa baru dari berbagai perguruan tinggi di lingkungan Jawa Barat, sering digelar di sini. Setiap malam minggu Ranca Upas banyak dikunjungi oleh pecinta alam bebas dari Bandung dan sekitarnya.
Yang paling menarik, di Ranca Upas ini terdapat penangkaran rusa, yang letaknya bersebelahan dengan camping ground. Penangkaran rusa jenis Cervus timorensis ini dimulai pada tahun 1980 dengan jumlah awal sebanyak 8 ekor. Kini, rusa-rusa tersebut telah mencapai jumlah 34 ekor, belum termasuk yang dipindahkan ke lokasi Karang Nini.
7. Situ Patenggang atau Situ Patengan(Patengan Lake) Situ Patengan adalah sebuah danau alam yang terletak di perkebunan teh ranca bali, berjarak sekitar 47 Km dari kota Bandung. Taman wisata ini lebih ramai dibandingkan Kawah Putih, mungkin disebabkan fasilitas yang ada lebih banyak. Luas taman wisata ini 17 ha, sedangkan luas danaunya 48 ha.
Nama Situ Patengan berasal dari bahasa Sunda yaitu Pateangan – teangan yang artinya saling mencari. Alkisah nama tersebut merupakan sebuah mitos masyarakat setempat yang merupakan perlambang dari kisah cinta abadi dari dua pasang kekasih yang terpisah.
Salah satu yang menarik dari tempat ini adalah ada pulau kecil yang berada di tengah danau dikenal dengan nama pulau asmara, karena berbentuk hati. Alkisah cinta dari putra Prabu dan putri titisan Dewi yang besar bersama alam yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis, mereka berdua berpisah untuk sekian lamanya namun karena cinta mereka yang begitu dalam membuat rasa ingin bertemu demikian besar.
Mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan “Batu Cinta” Dewi Rengganis pun minta di buatkan sebuah danau dan perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang kemudian berubah menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati dan kemudian dikenal dengan sebutan “Pulau Sasaka” yang berarti Pulau Asmara.
Menurut cerita dan kepercayaan masyarakat setempat jika singgah di Batu Cinta dan kemudian mengelilingi Pulau Asmara, maka senantiasa akan mendapatkan cinta yang abadi seperti Ki Santang dan Dewi Rengganis. Dikawasan ini sarana penujang wisata sudah tertata rapi, pengunjung bisa menyewa perahu untuk melayari danau Patengang dan memutari pulau Asmara, atau bisa juga menyewa sepeda air untuk mengelilingi danau kecil ini.
8. Curug Malela Memang air terjun ini begitu asing di dengar, tapi ternyata keindahan air terjun ini benar-benar menakjubkan mungkin karena yang belum terjamah oleh tangan-tangan manusia. Air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 50 m dengan lebar curug seluas 70 m ini terletak di kawasan di daerah Bandung Barat, tepatnya di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Rongga – Bandung.
9. Pemandian Air Panas Cimanggu Objek wisata lain dalam rangkaian wisata alam di Bandung selatan adalah Pemandian Air Panas Cimanggu. Menurut legenda, obyek wisata air panas Cimanggu ini mempunyai hubungan erat dengan legenda misteri Gunung Sepuh (Patuha). Di sini terdapat pula makam Sangiang Buruan dan Sumur Tujuh, yang sampai sekarang masih sering dikunjungi orang dengan maksud tertentu. Sebelum berziarah, mereka membersihkan diri terlebih dulu di Sumur Tujuh, yang berupa aliran air bertingkat tujuh.
Konon, pemandian air panas Cimanggu ini berkhasiat menyembuhkan penyakit rematik, karena kandungan yodiumnya. Berbeda dengan pemandian air panas lain disekitar Ranca Upas yang mengandung belerang dan berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.
Bisa juga dibawa pulang untuk oleh-oleh seperti teh hijau Patuha, minuman bandrek (wedang jahe), kalua jeruk (manisan dari kulit jeruk), dan sebagainya. Disinipun terjual barang suvenir berbagai peralatan seperti golok ukir sebagai cinderamata.
Daerah Bandung Selatan merupakan wilayah yang memiliki banyak objek wisata alam yang cukup menarik. Beberapa diantaranya adalah Situ Patengan atau seringkali disebutnya Situ Patenggang; Wana Wisata Kawah Putih; Pemandian Air Panas Cimanggu; serta Bumi Perkemahan dan Penangkaran Ranca Upas. Objek wisata tersebut dikelola oleh Perum Perhutani Unit III, KPH Bandung Selatan, BKPH Ciwidey, dan RPH Patuha. Selain itu, masih ada pemandangan alam lain berupa hamparan perkebunan teh di sepanjang sisi jalan menuju Situ Patenggang.
Selain menyediakan banyak tempat makan, beragam tempat wisata Ciwidey sangat layak untuk dijadikan tempat untuk menghabiskan saat-saat liburan keluarga Anda. Beberapa tempat yang wajib Anda kunjungi saat melaukan wisata Ciwidey, di antaranya adalah Kawah Putih , Situ Patenggang, pemandian air panas Ciwalini dan Cimanggu, atau wisata alam Puncak (Gunung) Puntang.