jika diamati dari dekat maupun dari kejauhan, alam Kepulauan Krakatau dan lautan di
sekitarnya tetap menawan. Krakatau bisa dilihat dari sisi selatan P.
Sumatera atau sisi barat P. Jawa. Krakatau bisa juga disaksikan dari P.
Sebesi atau Sebuku yang jaraknya 8 mil dari Krakatau.
Yang lebih mengasyikan jika kita dapat menyaksikan Krakatau dari dekat
dengan masuk ke wilayah Kepulauan Krakatau, Namun berwisata di area
ini juga sangat mendebarkan dan menakutkan. Saat sedang berlayar atau
berada di daratan Krakatau, tak jarang wisatawan dikejutkam oleh
guncangan yang datang dengan tiba-tiba yang berasal dari
aktivitas Gunung Krakatau.
Ditambah lagi jika sedang batuk-batuk, kawasan Gunung Krakatau kian
menakutkan. Kalau lontaran lava panas itu sampai mengena pada manusia
tentu sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Namun kekaguman
terhadap keindahan alam Krakatau berikut lava pijarnya yang bak kembang
api seringkali dapat mengalahkan rasa takut di kalangan wisatawan.
Di tepi pantai Kepulauan Krakatau kita dapat merasakan deburan ombak
Selat Sunda berwarna biru bersih yang masih sangat perawan. Dengan memakai kapal nelayan, kita dapat berlayar hingga
ke pulau Rakata (Krakatau). Pantai ini penuh tebing curang, yang tak
mudah dilalui. Pantai landai hanya ditemui di lokasi persinggahan
kapal. Di pantai ini kita dapat berenang, snorkeling, diving, serta
memancing.
Steven, wisatawan asal Nederland mengakui bahwa wisata bahari di gugusan
Krakatau sungguh luar biasa. "Memang kalau berwisata hanya mendaki ke
Anak Krakatau kurang puas. Jadi ya harus menyelam sebab di dalamnya
terdapat jutaan ikan laut yang hidup bebas dan terumbu karang yang
indah-indah, yang terjaga dengan baik, tidak rusak," ujar Steven yang
mengaku sudah dua kali menyelam di kawasan itu.
Wisatawan yang mau datang ke Kawasan Krakatau harus mendaftar dulu di
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung untuk mendapatkan
izin. Dengna mengurus izin, pengunjung akan mendapatkan penunjuk jalan.
Para wisatawan yang akan berkunjung ke Kepulauan Krakatau bisa memilih
berbagai rute disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran. Alternatif yang
pertama adalah berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priuk dengan naik
Jet-Foil atau Kapal Phinisi Nusantara. Jalur selanjutnya adalah dari
Pelabuhan Labuan, Banten. Dari sini anda dapat menyewa kapal motor atau
kapal nelayan yang berkapasitas antara 5 sampai 20 orang.
Wisatawan juga bisa berangkat dari kawasan Pantai Anyer atau Pantai
Carita Propinsi Banten Jawa Barat, yang letaknya kurang lebih 130 km
sebelah barat Jakarta. Di sini terdapat sejumlah penginapan antara
lain: Hotel Marbella Anyer, Carita Bay Resort atau Kondominium Pantai
Carita (Lippo Carita Resort), Hotel Mutiara Carita Cottages, Wira Carita
Hotel, Desiana Cottages, Krakatau Surf, Sunset View Hotel, dan Rakata
Hotel. Kelas penginapan sangat
bervariasi mulai hotel melati sampai hotel berbintang.
Di depan hotel di Pantai Anyer/Carita terdapat pantai dengan pasir putih
halus yang bahkan kualiasnya lebih baik daripada pasir di Kuta Bali.
Wisatawan dapat berjalan-jalan merasakan kelembutan pasir pantai di
depan bangunan hotel.
Di sini kita juga bisa memandang dari kejauhan keindahan Gunung
Krakatau. Jika berkeinginan untuk mengunjungi gunung tersebut, wisatawan
dapat menyewa sebuah speed boat. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke
Kepulauan Krakatau dari Pantai Anyer sekitar 4 jam.
Berenang langsung di pantai bisa menjadi aktivitas yang mengasyikan.
Dengan ombak yang kecil, setiap pengunjung dapat berenang dengan aman
dan nyaman. Bagi yang tidak bisa berenang bisa menyewa pelampung.
Sedangkan bagi yang ingin berselancar tersedia matras selancar dengan
beaya sewa hanya Rp 5.000.
Beberapa fasilitas rekreasi yang lebih menantang juga tersedia. Misalnya
saja naik Jetski keliling pantai dengan beaya sewa Rp. 250.000 selama
15 menit. Sebelum menggunakan kendaraan ini, kita akan diberi tahu
terlebuh dahulu bagaimana cara menghidupkan dan mengemudikan Jetski dan
mendapatkan jaket pelampung.
Permainan lainnya adalah Banana Boat (balon mirip pisang raksasa yang
ditarik oleh perahu motor) Kita akan dibuat tegang oleh permainan ini
karena jalannya yang sengaja dibuat meliuk-liuk. Terkadang untuk membuat
suasana tambah tegang, tiba-tiba balon ditarik dengan kecepatan kencang
sehingga banyak penumpang Banana Boat yang terjatuh ke air
berkali-kali. Anda tidak perlu takut jika tercebut ke air, karena jaket
yang anda gunakan membuat tubuh mengambang di air.
Rute lainnya yang bisa kita tempuh adalah dari Pelabuhan Bakauheni P.
Sumatera menuju Pelabuhan Tanjung Bom yang membutuhkan waktu sekitar 2
jam. Di sini sewa kendaraannya Rp.150.000/mobil .Selanjutnya dari
Pelabuhan Tanjung Bom ke Pulau Sabesi dapat ditempuh dengan kapal kayu
dalam waktu sekitar 2 jam. Beaya sewa perahu untuk trip selama di
Krakatau sekitar Rp.2.000.000,- (2 Days 1 Night) yang bisa terisi hingga
30 penumpang. (harga sewa kapal sangat tergantung dengan rute, lama
perjalanan, kapasitas kapal, dan keahlian tawar menawar).
Bagi yang membutuhkan penginapan, memang seharusnya singgah di P. Sebesi
sebab di pulau ini terdapat beberapa penginapan. Beaya
penginapan di Pulau Sabesi sekitar Rp.400.000,- yang bisa menampung
sekitar 20-30 orang.
Penginapan di sini sangat sederhana, terdapat beberapa kamar yang di
dalamnya seperti barak. Satu kamar bisa menampung 8 orang. Air bersih
tersedia secukupnya. Makanan untuk tamu disediakan pihak penginapan
dengan biaya Rp.12.500,-/makan per orang. Di sini tidak ada tiket masuk.
Yang ada hanya biaya sewa ranger di Krakatau sebesar Rp.50.000,-
Para wisatawan yang datang dari P. Sumatera bisa masuk ke Kepulauan
Krakatau dari Bandar Lampung. Di sini kita bisa naik bus jurusan
Kalianda Lampung Selatan dari terminal Rajabasa atau terminal Panjang.
Waktu tempuhnya sekitar 50 menit. Dari Kalianda perjalanan dilanjutkan
menuju Desa Canti dengan menggunakan angkutan umum, yang memerlukan
waktu sekitar 10-15 menit.
Obyek Wisata Sekitar Krakatau
Keberadaan Kepulauan Krakatau sebagai obyek wisata ditunjang dengan
obyek wisata lain di sekitarnya yang tak kalah indah dan menarik.
Sebagai contoh Taman Nasional Ujung Kulon yang memiliki berbagai bentuk
gejala dan keunikan alam berupa sungai-sungai dengan jeramnya, air
terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman laut dan peninggalan
budaya/sejarah (Arca Ganesha, di Gunung Raksa Pulau Panaitan).
Kesemuanya merupakan pesona alam yang sangat menarik untuk dikunjungi
dan sulit ditemukan di tempat lain.
Selain Taman Nasional Ujung Kulon, beberapa lokasi/obyek yang menarik
untuk dikunjungi: Sebagai contoh Tamanjaya dan Cibiuk yang memiliki
fasilitas pusat informasi, wisma tamu, dermaga, dan sumber air panas.
Pantai Kalejetan, Karang Ranjang, Cibandawoh juga layak dikunjungi. Di
sini kita bisa menyaksikan fenomena gelombang laut selatan dan pantai
berpasir tebal, mengamati tumbuhan dan satwa.
Di Pulau Peucang. Kita bisa bermain-main di atas pasir putih, melihat
terumbu karang, dan perairan laut yang biru jernih yang sangat ideal
untuk kegiatan berenang, menyelam, memancing, dan tempat ideal bagi
pengamatan satwa rusa di habitat alamnya.
Karang Copong, Citerjun, Cidaon, Ciujungkulon, Cibunar, Tanjung Layar,
dan Ciramea menawarkan wisata menjelajahi hutan, menyelusuri sungai,
padang pengembalaan satwa, air terjun dan tempat peneluran penyu.
Di Pulau Handeuleum, Cigenter, Cihandeuleum, wisatawan bisa menyaksikan
aneka satwa seperti banteng, babi hutan, rusa, jejak-jejak badak Jawa
dan berbagai macam jenis burung, menyelusuri sungai di ekosistem hutan
mangrove.
Sabtu, 08 Februari 2014
wisata alam gunung krakatau di selat sunda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar