Taman Nasional Lorentz adalah perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik. Tempat ini juga merupakan salah satu diantara tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis.
Letak Taman Nasional Lorentz membentang dari puncak gunung yang diselimuti salju (5.030 meter dpl), hingga perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura. Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis mengagumkan dari kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah, dan lahan basah.
Selain memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, terdapat juga beberapa kekhasan dan keunikan, seperti gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang sampai beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah Balliem.
Balai Taman Nasional Lorentz ditetapkan sebagai Salah satu Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO dan Warisan Alam ASEAN oleh negara-negara ASEAN
SEJARAH Taman Nasional Lorentz
Tahun 1916, ditetapkan sebagai Monumen Alam Lorentz pada masa pemerintahan Belanda
Tahun 1978, oleh Pemerintah Indonesia ditetapkan sebagai Cagar Alam dengan luas 2.150.000 Ha.
Tahun 1997, ditunjuk oleh Menteri Kehutanan sebagai Taman Nasional Lorentz dengan luas 2.450.000 hektar
FISIK Taman Nasional Lorentz
Geologi dan tanah Bagian Selatan Taman Nasional Lorentz adalah dataran alluvial pantai yang sangat luas dan bagian tengah pegunungan yang tidak datar merupakan ciri kawasan lorentz. Kawasan ini mempunyai struktur geologi yang kompleks akibat interaksi lempeng Australia dan lempeng Pasifik.
Puncak tertinggi dari jajaran pegunungan dan lereng bagian Selatan terbentuk oleh lempeng campuran yang terdiri atas kerak benua Australia dan bagian bawah Palcozoic dari zaman Tasman Orogen. Keduanya berubah dan tertimbun sedimen pada zaman Holosen. Bagian selatan yang terendam terbentuk oleh batuan alluvium pada zaman Neogen dan Kuarter, sedangkan lereng bagian selatan dan kaki bukitnya dicirikan oleh lapisan tebal dari batuan Silurian atau Devonian hingga Permain, semuanya sedikit banyak mengalami perubahan bentuk. Batu lempung, shale, batu pasir, konglomerat dan batuan vulkanik membentuk endapan ini. Bagian tertinggi dari kawasan pegunungan merupakan lapisan batuan endapan setebal 2.000 meter, yang terdiri dari campuran batu gamping, marl dan batu pasir. Semua endapan ini berada pada daerah pasang surut atau pada lingkungan perairan laut.
Tempatnya bagus kak, wao papua banyak wisatanya salah satunya
BalasHapusTaman Nasional Lorentz